Rabu, 16 September 2009

Rasulullah dan Uang Delapan Dirham

Dengan bekal uang delapan dirham, Rasulullah Saw berangkat ke pasar untuk membeli sesuatu. Namun di tengah jalan Rasulullah mendapati seorang perempuan tua sedang menangis. Beliau menghampiri perempuan tua tersebut dan menanyakan kenapa dia menangis. Ternyata perempuan tua itu kehilangan uangnya sebesar dua dirham. "Terimalah uang dua dirham ini sebagai gantinya". Lalu Rasulullah meneruskan perjalanannya menuju pasar.

Di pasar Nabi membeli sebuah gamis dengan harga dua dirham dan langsung dikenakannya. Setelah itu Rasulullah pulang. Ketika dalam perjalanan pulang, Rasulullah bertemu seorang lelaki tua yang tak mengenakan pakaian.

Orang tua itu berkata, "Siapa saja yang mau memberikan pakaian kepadaku, semoga Allah memberikan kepadanya pakaian dari sutra hijau di surga nanti."

Mendengar perkataan orang tua tersebut, Rasulullah lalu mencopot gamis yang baru saja dia beli di pasar dan menyerahkan kepada orang tua tersebut. Sebagai gantinya, Rasulullah yang masih memegang uang sebesar empat dirham kembali ke pasar dan membeli gamis lagi yang seharga dua dirham. Ketika beliau berjalan pulang, Rasulullah bertemu kembali dengan perempuan yang sudah diberi olehnya uang dua dirham tadi dalam keadaan menangis.

"Apalagi yang menyebabkan kamu menangis," tanya Rasulullah.

"Wahai Rasulullah. Aku ini pelayan yang disuruh belanja ke pasar oleh majikanku. Aku takut dimarahi karena terlambat, padahal keterlambatan itu disebabkan oleh uang yang hilang tadi. Aku takut pulang, jangan-jangan mereka memarahiku," Jawab perempuan tua itu.

"Pulanglah, aku akan mengantarmu," Kata Rasulullah. Maka perempuan tua itu di antar oleh Rasulullah ke tengah keluarganya di perkampungan sahabat Anshor.

"Sesampainya di rumah majikan perempuan tua itu, Rasulullah berkata, "Pelayan wanitamu ini terlambat datang. Ia takut kalau kau marah atau menyiksanya. Kalau kau mau marah atau menyiksanya, silahkan kepadaku saja," Kata Rasulullah kepada para wanita itu.

"Kami telah menerima bantuanmu wahai Rasulullah. Kami telah membebaskan perempuan ini. Karena dialah Rasulullah berkunjung ke rumah ini dan memberi salam kepada kami tiga kali. Dia merdeka untuk Allah Yang Maha Agung," Kata mereka.

Dengan melangkah pulang Rasulullah berkata, "Sungguh aku tidak pernah melihat perkara yang lebih berkah daripada uang delapan dirham ini," Katanya.

Bagaimana dengan kita yang memiliki harta yang banyak yang lebih besar dari delapan dirham. Apakah mau membantu seseorang yang sedang kesulitan dengan harta yang kita miliki, meskipun orang tersebut tidak kita kenal. Mudah-mudahan kisah di atas dapat menggugah hati kita untuk meneladani akhlak Rasulullah Saw sebagai panutan dalam kehidupan kita sehari-hari. Amiin. (zar, www.pkesinteraktif.com)

Disarikan dari berbagai sumber
- 30 Januari 2009

Sumber :
http://www.pkesinteraktif.com/content/view/4080/221/lang,id/
17 September 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar